Terima Kasih Heni… #2

Kala itu siswa dan siswi sedang sibuk membersihkan kelas masing-masing. Tampak ada yang sedang membersihkan meja, mengangkat kursi dan menyapu ruangan kelas.

Ketika itu ada sekelompok putri, yang sedang menceritakan hubungan antar anak putri sedang tidak harmonis. Dari pembicaraan yang didengar, masalahnya sepele. Gara-gara saling melaporkan ke bagian keamanan. Sehingga mereka kena hukuman dari ustadzah (guru perempuan)

Karena tidak terima dilaporkan kepada ustadzah, akhirnya yang bersangkutan menegur dan memarahi salah seorang adik kelas. Ketika memarahi anak tersebut yang bersangkutan menyebut-nyebut salah seorang nama dan menjelek-jelekkan nya.

Karena kasus itulah akhirnya terjadi pro dan kontra. terbagi menjadi dua kubu. Ada yang mendukung ke sana dan mendukung ke sini. Maklum namanya juga cewek yang suka berkelompok-kelompok kayak arisan gitu…

Dari masalah ini, akhirnya Hamzah mencoba mencari tahu kronolonginya. Dan akhirnya sampailah ke ibu dapur. Emak Aam, begitu biasa kami memanggilnya.

Meski hanya sebagai ibu dapur, yang bertugas memasak untuk kebutuhan makan anak-anak (putra dan putri) pagi, siang dan sore. Peran Emak Aam ternyata tak hanya sebagai ibu dapur, tetapi biasa menjadi tempat curhat anak-anak putri..

Dari sana akhirnya Hamzah menemukan titik terang terkait masalah tersebut. Dengan informasi dari Emak Aam akhirnya masalah itu bisa diselesaikan dengan cepat dan tak ada yang tersakiti sedikitpun.

Kedekatan dengan Emak Aam begitu intens. Sehingga semuanya terasa begitu terbuka dan tak segan untuk mengungkapkan masalah pribadi maupun yang umum.

Siang itu Hamzah memberanikan diri untuk mengatakan apa yang menjadi keluh kesah dari perasaannya selama ini.

Mak Aam, Kok saya seneng banget yang sama seseorang… pengen ngungkapin tapi takut ditolak.." Ungkap Hamzah malu-malu.

Emang siapa orangnya..? Emak mah tahu semuanya geh.. udah bilang aja sih kesini.. nanti Emak bantuin.." jawab Emak Aam, sambil mencuci sayuran.

Dengan segenap keberanian yang ia kumpulkan, akhirnya Hamzah berkata :

Heni Mak….Heni Purnama Sari.."

Aih itumah sekampung sama Emak… Malahan sering main ke rumahnya dan sama mamahnya juga sering ngobrol.." jawabnya.

Seolah tak percaya dengan jawaban yang tadi didengar.. dan sedikit syok.

Beneran Mak?.. Terus ornagnya kayak gimana?.." Lanjut Hamzah penasaran.

“Beneran atuh.. Heni itu orangnya baik dan gak sombong.. udah deh pokoknya baik ajah.." Jawab Emak sambil senyum kecil…"

Mak tolong semua ini dirahasiain, cukup kita aja yang tahu…

Mak Aam pun menganggukan kepala sebagai tanda persetujuan.

Hari itu Hamzah sungguh bahagia. Jalannya semakin dimudahkan. Semoga saja nanti lancar dan bisa diterima. Meski bahagia, Hamzah juga sedikit bingung. Cara apa yang nanti ia gunakan untuk mengungkapkan perasaannya ke Heni Purnama Sari.

——————
Di kelas, ditemani meja-meja dan kursi. Mereka seolah setuju dengan sikap yang akan Hamzah ambil nanti.

Bersambung…

Previous
Next Post »
Thanks for your comment